Program Makan Gratis Berpotensi Menambah Food Waste

Admin BSID | 21 Apr 2025 Viewers : 90

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak dan mengurangi angka malnutrisi. Namun, program ini juga berpotensi menghasilkan timbulan sampah makanan yang signifikan jika tidak dikelola dengan baik.


Sebelum adanya program MBG, Indonesia sudah termasuk negara dengan sampah makanan tertinggi di dunia. Dilansir dari data Foodwaste Index Report 2021 dari UNEP Indonesia menghasilkan sampah makanan sebanyak 20,9 juta ton sampah makanan per tahun. Jumlah ini juga lebih besar daripada Amerika Serikat yaitu 19,36 juta ton dan Brazil 12,58 juta ton, padahal jumlah penduduk negara tersebut mirip dengan Indonesia.


Menurut data dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), program MBG menargetkan sekitar 17 juta siswa pada tahun 2025. Setiap siswa diperkirakan menghasilkan sisa makanan sekitar 25 hingga 50 gram per hari. Hasil survey dari Kementrian Lingkungan Hidup memperkirakan potensi timbulan sampah makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 2.400 ton/hari atau 624.000 ton/tahun loh!. Angka ini berdasarkan asumsi siswa menghasilkan sampah sisa makanan 50-100 gram/hari dari MBG. Selain itu, menurut direktur Pengelolaan Sampah KLH Novrizal Tahar jumlah timbulan sampah  ini juga berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca hinggi 200.706 ton karbon dioksida ekuivalen/tahun. Ditambah lagi, riset dari Bappnenas bahwa kerugian dari sampah makanan di Indonesia bisa mencapai  551 triliun per tahun, dengan begitu apabila MBG ini tidak ditangani dengan baik malah bisa menjadi rugi besar.


Lalu Apa Upaya Pemerintah?

  1. Pengolahan Sampah Organik: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong pengolahan sampah organik dari sisa makanan melalui metode pengomposan dan pemanfaatan maggot Black Soldier Fly (BSF). Sampah organik dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan sekolah dikumpulkan secara terpisah untuk diolah menjadi kompos atau pakan maggot.

  2. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Pemerintah mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam mengolah sampah rumah tangga dengan memilah dan mengomposkan sampah organik. Gerakan Nasional "Compost Day" Satu Negeri diluncurkan untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah organik.

  3. Kolaborasi dengan Pihak Swasta: Badan Pangan Nasional bekerja sama dengan ritel modern dalam gerakan "Food Rescue" untuk menyelamatkan pangan berlebih yang berpotensi menjadi sampah makanan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi timbulan sampah makanan dan mendistribusikan pangan kepada yang membutuhkan.

Referensi : 

(https://hijau.bisnis.com/read/20250107/651/1829678/cara-pemerintah-mengolah-sampah-makanan-dari-program-makan-bergizi-gratis?utm_source=chatgpt.com)

(https://info3r.menlhk.go.id/berita/detail/berita-16-v_berita?utm_source=chatgpt.com)

(https://info3r.menlhk.go.id/berita/detail/berita-16-v_berita?utm_source=chatgpt.com)


Judul Informasi : Program Makan Gratis Berpotensi Menambah Food Waste
Kategori : Blog
Fokus Isu : Sampah Organik
Viewers : 90
Materi terkait
Blog
Admin BSID | 01 Jul 2025
Penanaman Mangrove dan Gerakan Pesi ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 01 Jul 2025
Hati-hati dengan Kandungan Pestisid ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 01 Jul 2025
Food Waste Makanan Pedas: Penangana ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 01 Jul 2025
Dilema Kurangi Food Waste atau Utam ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 01 Jul 2025
Kebiasaan Pesan Makanan Online bisa ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 01 Jul 2025
Strategi Buy in Bulk: Dilema Kurang ...
Blog
Harun Syamsudin Nur Hidayah | 01 Jul 2025
Penutupan TPA Open Dumping, Secerca ...
;