Analisis Risiko Lingkungan di TPA Sarimukti Pasca Kebakaran
Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Agustus 2023, menjadi peristiwa besar yang membawa dampak signifikan terhadap lingkungan di sekitarnya. Insiden ini menyoroti perlunya evaluasi mendalam mengenai pengelolaan sampah dan risiko lingkungan, terutama pada lokasi pembuangan akhir yang beroperasi dengan beban berat.
TPA Sarimukti melayani wilayah Bandung Raya sejak 2006, dan kebakaran besar baru-baru ini menghanguskan lebih dari 15 hektare area pembuangan. Penyebabnya adalah puntung rokok yang dibuang sembarangan, diperburuk oleh musim kemarau yang berkepanjangan. Tidak hanya membakar sampah, tetapi asap tebalnya juga mencemari udara sekitar dan mengganggu aktivitas pengelolaan sampah.
Kebakaran ini memengaruhi kualitas lingkungan secara signifikan. Berdasarkan penelitian terbaru, lindi dari TPA menunjukkan kadar BOD dan COD yang jauh melebihi standar, mencemari air tanah dan lingkungan sekitar. Selain itu, gas metana dari timbunan sampah yang terbakar meningkatkan risiko ledakan dan mempersulit proses pemadaman api.
Solusi: Rehabilitasi atau Penutupan?
Berdasarkan analisis menggunakan metode Integrated Risk Based Approach (IRBA), TPA Sarimukti memperoleh skor risiko lingkungan sebesar 622,24, yang mengindikasikan perlunya penutupan segera. Namun, dengan keterbatasan fasilitas pengelolaan sampah di daerah lain, rehabilitasi menjadi pilihan sementara.
Rehabilitasi mencakup:
Pengelolaan lindi: Menggunakan teknologi seperti proses oksidasi canggih untuk meningkatkan efisiensi pengolahan.
Kontrol gas metana: Memasang sumur gas dan pipa kolektor untuk mencegah akumulasi gas berbahaya.
Penerapan metode sanitary landfill: Menggunakan tanah penutup lokal untuk mencegah risiko kebakaran di masa depan.
Mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA.
Mengapa Rehabilitasi Penting?
Rehabilitasi TPA tidak hanya bertujuan mengurangi pencemaran, tetapi juga memperpanjang usia operasional tempat tersebut. Dalam jangka panjang, langkah ini memberikan waktu bagi pemerintah daerah untuk mempersiapkan fasilitas pengelolaan sampah baru yang lebih modern.
Kebakaran di TPA Sarimukti adalah pengingat penting tentang bahaya pengelolaan sampah yang tidak optimal. Kebijakan seperti larangan membuang puntung rokok sembarangan, peningkatan kesadaran masyarakat, dan investasi dalam teknologi pengelolaan sampah yang lebih baik harus menjadi prioritas. TPA Sarimukti menghadapi tantangan besar yang membutuhkan aksi cepat dan strategis. Dengan rehabilitasi yang terencana dan peningkatan pengelolaan sampah di tingkat masyarakat, diharapkan insiden seperti ini tidak terulang kembali. Saatnya kita semua mengambil peran dalam menciptakan masa depan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Ditulis oleh Dr. Ir. I Made Wahyu Widyarsana, S.T., M.T. dan Nisrina Maulidya, S.T.