Strategi Buy in Bulk: Dilema Kurangi Plastik tapi Sebabkan Food Waste

Yazid Taufiqurrahman | 22 Apr 2025 Viewers : 49

Sejak 50 tahun terakhir, plastik telah menjadi material paling penting dalam kehidupan modern (Patreau et al., 2023). Plastik digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan konstruksi, alat elektronik, alat medis, hingga kemasan makanan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan, produksi plastik juga terus meningkat. Sejak tahun 1950, lebih dari 8 miliar ton plastik telah diproduksi dan masih bertahan di permukaan bumi hingga saat ini (Geyer et al., 2017). Jika tidak ada upaya yang dilakukan, jumlah pastik akan menjapai 34 miliar ton pada tahun 2050 (Patreau et al., 2023). 

Kemasan barang (packaging), seperti botol minuman dan pembungkus makanan, menjadi penyebab utama dihasilkannya sampah plastik. Menurut OECD (2022), kemasan barang menyumbang 40% dari sampah plastik yang dihasilkan di seluruh dunia, dengan total mencapai 142 juta ton per tahun. Selain itu, masa penggunaan kemasan plastik juga sangat singkat. Sepertiga dari plastik kemasan yang diproduksi hanya digunakan dalam kurun waktu satu tahun saja, setelah itu dibuang (Koelmans, 2014). Oleh karena itu, berbagai lembaga internasional mulai menghimbau perusahaan agar mencari solusi yang dapat mengurangi penggunaan kemasan plastik pada produk-produk konsumsi (De Canio et al., 2024). 

Pada level konsumsi, aktivitas pembelian curah, atau biasa disebut buy in bulk, menjadi salah satu solusi yang disarankan untuk mengurangi penggunaan plastik. Buy in bulk dapat mengurangi ketergantungan terhadap kemasan plastik karena produk dibeli tanpa kemasan berlebih, dan memungkinkan konsumen menggantinya dengan kemasan guna ulang. Pendekatan ini sekaligus menjadi bentuk pencegahan (prevention), yang merupakan solusi masalah sampah plastik terbaik apabila dibandingkan dengan solusi daur ulang (Balwan et al., 2022; De Canio et al., 2024; Patreau et al., 2023; Zaman, 2022). Pendekatan ini sangat umum dilakukan oleh masyarakat yang memiliki kesadaran akan dampak lingkungan. Pendekatan ini juga telah terbukti dapat mengurangi sumber daya untuk memanajemen sampah (Costa, 2018; Han et al., 2018; Patreau et al., 2023). 

Selain itu, praktik buy in bulk juga menguntungkan secara ekonomi bagi konsumen. Harga produk curah lebih murah karena tidak ada biaya produksi kemasan dan biaya pembuangan (Costa, 2018; Patreau et al., 2023). Selain itu, Hossain (2019) juga menganggap bahwa solusi ini sangat cocok untuk dilakukan oleh masyarakat berpenghasilan rendah karena terbukti dapat menghemat pengeluaran belanja mereka hingga 5%. Persepsi buy in bulk dapat menghemat uang juga dimanfaatkan menjadi slogan pada toko-toko grosir dan curah (Farr-Wharton et al., 2014). 

Akan tetapi, beberapa penelitian lain justru menemukan bahwa buy in bulk merupakan salah satu aktivitas yang dapat menyebabkan food waste. Farr-Wharton et al. (2014) mengungkapkan bahwa harga murah dari pembelian buy in bulk memicu konsumen untuk membeli lebih banyak dari yang dibutuhkan. Selain itu, makanan yang telah dibeli secara buy in bulk menimbulkan kesan ‘melimpah’ bagi konsumen sehingga mengurangi rasa tanggung jawab konsumen untuk segera mengonsumsinya hingga makanan tersebut melewati masa kedaluwarsa (Farr-Wharton et al., 2014; Porpino et al., 2015). 

Food waste yang disebabkan oleh buy in bulk tidak hanya terjadi pada makanan olahan saja, tetapi juga makanan segar. Responden dari penelitian yang dilakukan oleh Farr-Wharton et al. (2014) mengungkapkan bahwa salah satu makanan segar yang dibeli dalam bentuk bulk, seperti daun bawang, cenderung tidak dikonsumsi seluruhnya karena konsumen merasa kuantitas barang yang dibeli dalam satu paket bulk terlalu banyak untuk digunakan. Hal ini juga berlaku pada berbagai jenis produk bulk lainnya seperti tomat, bayam, dan seledri. Mendukung pernyataan tersebut, Kayikci et al. (2022) justru merekomendasikan untuk memberikan kemasan pada makanan segar yang dijual secara bulk karena food waste dapat lebih dicegah apabila konsumen membeli dalam jumlah kecil yang telah dikemas. Selain itu, Kayikci et al. (2022) juga berpendapat bahwa pemberian kemasan dapat mencegah konsumen untuk menyentuh produk secara langsung sehingga makanan tetap terjaga kebersihannya, dan terhindar dari risiko infeksi penyakit, apalagi pada saat situasi darurat seperti pandemi COVID-19. 

Untuk mengatasi dilema ini, maka konsep buy in bulk yang berkelanjutan perlu ditekankan kembali. Menurut Costa (2018), buy in bulk yang berkelanjutan bukan sekedar membeli barang dengan kuantitas yang besar, melainkan juga menjual berdasarkan volume/berat yang dapat dipilih sehingga konsumen bebas membeli sesuai kuantitas yang diperlukan. Kebebasan konsumen dalam mengontrol kuantitas produk juga memotivasi konsumen untuk melakukan buy in bulk karena memungkinkan mereka untuk membeli kuantitas kecil dengan harga yang sama, atau bahkan lebih murah dari produk yang memiliki kemasan (Beitzen-Heineke et al., 2016). 

Konsumsi secara bertanggung jawab juga diperlukan saat melakukan belanja secara buy in bulk. Salah satunya dengan melakukan perencanaan saat berbelanja. Perencanaan secara rutin merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengurangi food waste. Menurut Bilska et al. (2019), perencanaan berkontribusi untuk mencegah pembelian makanan secara berlebihan, dan mencegah perilaku pemborosan yang merupakan faktor utama penyebab food waste.

Konsumsi secara bertanggung jawab juga dapat dilakukan dengan cara praktik ‘buy today, eat today’ (beli hari ini, makan hari ini). Menurut Soma (2020), praktik ini telah diterapkan di Indonesia melalui pedagang sayur keliling. Secara alami, pedagang sayur keliling membatasi konsumsi berlebihan karena hanya menawarkan bahan makanan dalam jumlah terbatas sesuai dengan musimnya. Selain itu, pedagang sayur keliling juga tidak menggunakan troli belanja dan tidak menggunakan strategi pemasaran sehingga tidak mendorong konsumen untuk membeli secara berlebihan. 


Referensi

Balwan, W. K., Singh, A., & Kour, S. (2022). 5R’s of zero waste management to save our green planet: A narrative review. European Journal of Biotechnology, 10(1), 7–11. https://www.researchgate.net/profile/Wahied-Balwan-2/publication/358221324_5R’s_of_Zero_Waste_Management_to_save_our_green_planet_A_Narrative_review/links/61f644354393577abefd1700/5Rs-of-Zero-Waste-Management-to-save-our-green-planet-A-Narrative-review.pd

Beitzen-Heineke, Elisa F., Nazmiye Balta-Ozkan and Hendrik Reefke (2016): "The Prospects of Zero-packaging Grocery Stores to Improve the Social and Environmental Impacts of the Food Supply Chain", Journal of Cleaner Production, 140, 1528-1541. http://dx.doi.org/10.1016/j.jclepro.2016.09.22

Bilska, B., Tomaszewska, M., & Koło˙zyn-Krajewska, D. (2019). Analysis of the behaviors of polish consumers in relation to food waste. Sustainability, 12, 304. https://doi.org/10.3390/su12010304

Costa, M. S. (2018). Bulk Is The New Black: Consumer Attitudes, Perceptions and Purchase Intentions Towards Bulk Food Groceries in Portugal. January.

De Canio, F., Viglia, G., & Lombart, C. (2024). Package-free products: How to improve pro-environmental buying behaviors among consumers. Technological Forecasting and Social Change, 198(May 2023), 122995. https://doi.org/10.1016/j.techfore.2023.122995

Farr-Wharton, G., Foth, M., & Choi, J. H.-J. (2014). Identifying factors that promote consumer behaviours causing expired domestic food waste. Journal of Consumer Behaviour, 13, 393–402. https://doi.org/10.1002/cb.1488

Geyer, R., Jambeck, J. R., and Law, K. S. (2017). Production, use, and fate of all plastics ever made. Sci. Adv. 3, e1700782. doi: 10.1126/sciadv.1700782

Han, H., Yu, J., Kim, H. C., & Kim, W. (2018). Impact of social/personal norms and willingness to sacrifice on young vacationers’ pro-environmental intentions for waste reduction and recycling. Journal of Sustainable Tourism, 26(12), 2117–2133. https://doi.org/10.1080/09669582.2018.1538229

Hossain, E. M. (2019). Less is More Expensive: Income Differences in Bulk Buying. SSRN Electronic Journal, 1–65.

Kayikci, Y., Demir, S., Mangla, S. K., Subramanian, N., & Koc, B. (2022). Data-driven optimal dynamic pricing strategy for reducing perishable food waste at retailers. Journal of Cleaner Production, 344(February), 131068. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2022.131068

Koelmans, Robert A. (2014): "The Challenge: Plastics in The Marine Environment", Environmental Toxicology and Chemistry, 33(1), 5-10. http://dx.doi.org/10.1002/etc.2426

OECD. (2022). Global Plastics Outlook: Policy Scenarios to 2060. In Global Plastics Outlook. OECD Publishing. https://doi.org/10.1787/aa1edf33-en

Patreau, V., Bernard, S., Leroux, J., Bellemare, M., & Morissette, J. (2023). Consumer interest and willingness to pay for in-bulk products with reusable packaging options. Frontiers in Sustainability, 4. https://doi.org/10.3389/frsus.2023.1228917

Porpino, G., Parente, J., & Wansink, B. (2015). Food waste paradox: Antecedents of food disposal in low income households. International Journal of Consumer Studies, 39(6), 619–629. https://doi.org/10.1111/ijcs.12207

Soma, T. (2020). Space to waste: the influence of income and retail choice on household food consumption and food waste in Indonesia. International Planning Studies, 25(4), 372–392. https://doi.org/10.1080/13563475.2019.1626222

Zaman, A. (2022). Zero-Waste: A New Sustainability Paradigm for Addressing the Global Waste Problem. The Vision Zero Handbook: Theory, Technology and Management for a Zero Casualty Policy, 1–1240. https://doi.org/10.1007/978-3-030-76505-7

Judul Informasi : Strategi Buy in Bulk: Dilema Kurangi Plastik tapi Sebabkan Food Waste
Kategori : Blog
Fokus Isu : Strategi Pengurangan Sampah
Viewers : 49
Materi terkait
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 18 Jun 2025
Hati-hati dengan Kandungan Pestisid ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 18 Jun 2025
Food Waste Makanan Pedas: Penangana ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 18 Jun 2025
Dilema Kurangi Food Waste atau Utam ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 18 Jun 2025
Kebiasaan Pesan Makanan Online bisa ...
Blog
Admin BSID | 18 Jun 2025
Program Makan Gratis Berpotensi Men ...
Blog
Harun Syamsudin Nur Hidayah | 18 Jun 2025
Penutupan TPA Open Dumping, Secerca ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 18 Jun 2025
Faktor yang Memengaruhi Rumah Tangg ...
;