Penanaman Mangrove dan Gerakan Pesisir Bebas Sampah di Pengarengan Cirebon

Admin BSID | 05 Jun 2025 Viewers : 1053


Gambar 1. Dokumentasi penanaman mangrove di Pengarengan, Kab. Cirebon


Pengarengan, Cirebon – Ikatan Alumni Teknik Lingkungan (IATL) ITB bersama komunitas sanitationheroes.id, didukung penuh oleh PT PLN (Persero) , sukses menggelar kegiatan penanaman mangrove di Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Aksi ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk merestorasi hutan mangrove di Pesisir Utara Jawa dan menanamkan gerakan bebas sampah di pesisir.


Kegiatan yang dilaksanakan dalam dua tahap yaitu pada Senin, 12 Mei dan Kamis, 29 Mei 2025 ini juga melibatkan kolaborasi apik dengan Komunitas lokal yaitu Kelompok Penggerak Wisata Pengarengan (PESPA) dan Forum Masyarakat Pesisir Lestari (Formas PL).


Pengarengan, Cirebon, yang merupakan salah satu kawasan mangrove tertua di Cirebon yang memiliki keanekaragaman hayati serta berpotensi untuk dijadikan Kawasan Ekowisata. Berdasarkan dokumen Profil Kelompok Penggerak Wisata Pengarengan (PESPA) (2021), Desa pesisir Pengarengan dilintasi Sungai Pengarengan dengan lebar sungai bervariasi sekitar 20 - 30 meter. Sungai tersebut memberikan peran penting dalam menyediakan daya dukung terhadap perkembangan ekosistem mangrove dan keanekaragaman hayati di dalamnya (> 29 jenis burung termasuk 6 jenis yang dilindungi serta >8 jenis flora mangrove) . Fasilitas pendukung lainnya seperti keberadaan jalur pejalan kaki (walking track) serta beberapa spot foto menjadi potensi yang besar untuk dijadikan sebagai destinasi ekowisata yang edukatif dan berkelanjutan. Aktivitas memancing oleh warga, dengan hasil seperti ikan salamander dan bandeng, juga menambah daya tarik kawasan ini.

Gambar 2. Jenis flora dan fauna yang dilindungi di Pengarengan, Kab. Cirebon

(Sumber : Profil Kelompok Penggerak Wisata Pengarengan (PESPA), 2021)


Gerakan baik yang dilakukan pada kegiatan ini yaitu:

  1. Penanaman 2600 pohon mangrove, di mana 1500 bibit dari PT PLN, 800 bibit dari ITB, serta 300 bibit dari IATL, sanitationheroes.id dan donatur individu. 
  2. Aksi bersih-bersih sampah di sepanjang kawasan pantai untuk menanamkan gerakan bebas sampah di pesisir.
  3. Peningkatan kapasitas komunitas lokal PESPA dan Formas PL.


Gambar 3. Benih bakau bandul yang ditanam di Pengarengan, Kab. Cirebon

Gambar 4. Gerakan Pesisir Bebas Sampah di Pengarengan, Kab. Cirebon


Gambar 5. Peningkatan kapasitas komunitas lokal PESPA dan Formas PL


Gerakan ini berhasil menanam 2600 tanaman mangrove, dan ekuivalen dengan menangkap 1300 kg CO2 dari udara. Penanaman antar bibit mangrove harus berjarak 0,5 meter untuk menjadi penahan abrasi. Bibit Mangrove yang ditanam adalah bibit berusia 8 bulan di kembangkan endemik di Desa Pengarengan. Bibit Mangrove di tanam sedalam 10 cm s.d. 15 cm lalu diikat pada ajir. Insya Allah bibit mangrove dijaga keberadaannya selama 3 tahun. Jika ada yang mati, akan disulam (ditanam bibit baru).

Melihat tingginya antusiasme masyarakat dalam kegiatan penanaman mangrove ini, kami sangat optimis untuk melanjutkan program-program bermanfaat lainnya secara berkelanjutan. Ke depannya, kami akan berfokus pada pengembangan Rencana Aksi Restorasi Mangrove Berbasis Ekowisata di Pengarengan. Rencana ini akan berfokus pada:

  • Perlindungan Pesisir dan Mitigasi Bencana, Mangrove berfungsi sebagai benteng alami yang melindungi daratan dari abrasi dan dampak buruk gelombang laut
  • Peningkatan air dan sanitasi aman dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Kawasan pesisir memerlukan perhatian khusus karena merupakan wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang rentan terhadap perubahan lingkungan seperti pasang surut, abrasi, dan perembesan air asin. Infrastruktur sanitasi dan air minum yang ada saat ini umumnya masih bersifat konvensional dan kurang sesuai dengan kondisi pesisir, sehingga dibutuhkan teknologi yang lebih adaptif serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaannya.
  • Peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis ekonomi sirkular yang di mana Lingkungan pesisir yang sehat dan lestari akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta menjaga keseimbangan ekosistem. 


Referensi:

Profil Kelompok Penggerak Wisata Pengarengan (PESPA), 2021


Judul Informasi : Penanaman Mangrove dan Gerakan Pesisir Bebas Sampah di Pengarengan Cirebon
Kategori : Blog
Fokus Isu : Gerakan & Kampanye
Viewers : 1053
Materi terkait
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 29 Jun 2025
Hati-hati dengan Kandungan Pestisid ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 29 Jun 2025
Food Waste Makanan Pedas: Penangana ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 29 Jun 2025
Dilema Kurangi Food Waste atau Utam ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 29 Jun 2025
Kebiasaan Pesan Makanan Online bisa ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 24 Jun 2025
Strategi Buy in Bulk: Dilema Kurang ...
Blog
Admin BSID | 29 Jun 2025
Program Makan Gratis Berpotensi Men ...
Blog
Harun Syamsudin Nur Hidayah | 29 Jun 2025
Penutupan TPA Open Dumping, Secerca ...
;