Ubah Sampah Menjadi Sedekah

Andini Trisnaning Tias | 28 Nov 2021 Viewers : 50

Ubah Sampah Menjadi Sedekah

Kalian tahu gak sih teman-teman kalau  - Sampah merupakan salah satu isu penting perkotaan. Setidaknya 175 ribu ton sampah per hari dihasilkan dari seluruh Indonesia. Apakah kalian bisa membayangkan betapa banyaknya sampah tersebut? Dan apakah pernah terpikir di benak kalian dampak dari banyaknya sampah plastik yang belum terolah tersebut?

Berikut adalah dampak dari banyaknya sampah plastic:

1.      Memicu perubahan iklim.

2.      Mencemari Lingkungan.

3.      Menjadi sumber penyakit bagi manusia.

4.      Terurai sangat lama.

Salah satu upaya pencegahan pengurangan sampah yaitu dengan melakukan pemilahan sampah. Akan tetapi, program pemilahan sampah ini masih memiliki kendala yaitu masih banyaknya masyarakat yang skeptic karena mereka melihat sampah yang dipisahkan, disatukan kembali saat pengangkutan. Apabila kalian takut hal itu terjadi, aku punya tips untuk mengatasi masalah tersebut.

Sebelumnya kalian tahu gak sih kalau sampah itu bisa membuat orang-orang tersenyum? Yups! Para pemulung merupakan salah satunya, mereka akan tersenyum ketika kita memberikan sampah anorganik atau plastic atau sampah yang dapat di daur ulang. Kita bisa merubah sampah menjadi sedekah yakni dengan cara:  

1.      Memilah sampah organik dan anorganik setiap hari.

2.      Lalu kumpulkan sampah anorganik tersebut selama 1 minggu di dalam wadah (cont: Karung, Trash Bag, Kardus).

3.      Selanjutnya kita dapat memberikan sampah yang sudah kita kumpulkan ke para pemulung yang lewat disekitar rumah kita.

Mungkin kalian merasa tidak enak apabila memberikan kepada pemulung, namun faktanya mereka dengan senang hati menerima sampah tersebut dan berterima kasih kepada kalian.

Kira-kirakita kemanakan ya sampah organiknya? Kita dapat mengolah sampah organic dengan mengubahnya menjadi kompos. Berikut adalah cara membuat kompos dengan sampah organic:

1.      Gali tanah sedalam 30/40 cm atau dapat menggunakan gunakan tempat khusus (ember seng atau drum).

2.      Setelah itu masukan sampah organik kedalam lubang tanah atau tempat yang akan digunakan. Setelah itu tutup lubang yang berisi sampah organik .

3.      Siram tanah yang berisi dengan sampah organik dengan air setiap sore hari, lakukan pembalikan terhadap bahan pupuk tersebut setiap 12 hari sekali.

4.      Pengomposan dilakukan selama 40 hari (jika rutin), Pengomposan dilakukan 3 bulan (jika tidak rutin). Setelah itu buka dan angkat pengomposan tersebut, pupuk kompos sudah siap digunakan

5.      Lalu kalian bisa menjual kompos tersebut, apabila kalian ingin bersedekah, kalian bisa memberikan secara gratis kompos tersebut kepada warga sekitar atau sanak saudara.

Dengan melakukan aksi pemilahan sampah, kita dapat menghindari terjadinya penumpukan sampah yang dapat menjadi sumber penyakit untuk manusia dan bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, kalian sudah berkontribusi untuk menyelamatkan bumi kita.

Ayo kita pilah sampah! Kalau bukan kita, siapa lagi?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

https://dlhk.bantenprov.go.id/

https://nationalgeographic.grid.id/read/132135539/upaya-pemilahan-sampah-di-indonesia-rendah-ini-3-faktor-penyebabnya?page=all

https://simdos.unud.ac.id/

https://www.tribunnews.com/nasional/2021/09/26/indonesia-penyumbang-sampah-plastik-terbesar-kedua-di-dunia.

 

Judul Informasi : Ubah Sampah Menjadi Sedekah
Kategori : Blog
Fokus Isu : Strategi Pengurangan Sampah
Viewers : 50
Materi terkait
Blog
Admin BSID | 30 Jun 2025
Penanaman Mangrove dan Gerakan Pesi ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 29 Jun 2025
Hati-hati dengan Kandungan Pestisid ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 29 Jun 2025
Food Waste Makanan Pedas: Penangana ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 30 Jun 2025
Dilema Kurangi Food Waste atau Utam ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 30 Jun 2025
Kebiasaan Pesan Makanan Online bisa ...
Blog
Yazid Taufiqurrahman | 24 Jun 2025
Strategi Buy in Bulk: Dilema Kurang ...
Blog
Admin BSID | 30 Jun 2025
Program Makan Gratis Berpotensi Men ...
;