Ketika Hewan Jadi Pemulung Sampah
Pernahkah kamu melihat tumpukan sampah yang berserakan di lahan terbuka alih-alih di tempat yang seharusnya? Biasanya, pemandangan ini sering kita temukan di sudut gang/jalan kecil, lapangan, atau di bawah pohon-pohon besar yang dinilai cocok menjadi “tempat sampah”. Pemandangan ini tentu merusak keindahan lingkungan yang sudah ditata sedemikian rupa sesuai fungsinya. Kita, sebagai manusia yang memiliki akal dan perasaan, seharusnya merasa gelisah dan bahkan jijik jika hanya sekadar lewat di lingkungan yang demikian, apalagi dengan makhluk hidup lain. Tidak jarang kita temukan hewan-hewan, seperti kucing, anjing, kambing, hingga burung, yang mengais-ngais sampah mencari makanan. Bukankah ini menyedihkan?
Membuang sampah di lahan terbuka tidak akan pernah lepas dari alasan kurangnya kesadaran masyarakat terkait dampaknya terhadap lingkungan. Akan tetapi, sering kali orang-orang hanya fokus dampaknya pada sesama manusia. Padahal, hewan yang kita temui sehari-hari juga menjadi korban dari kebiasaan buruk ini, loh.
Misal, pernah gak, sih, kamu memergoki kucing yang masuk ke tong sampah depan rumah? Atau sekawanan anjing dengan wajah malang yang mengais-ngais sampah mencari makanan? Kalau iya, ini adalah bukti nyata bahwa hewan-hewan itu sudah menjadi pemulung. Jangankan hewan liar, hewan ternak juga ada, loh, yang demikian. Tidak hanya manusia yang harus mencari bekal hidup di tumpukan sampah, tetapi juga hewan-hewan itu.
Perilaku ini terbentuk karena keadaan yang memaksa mereka untuk berbuat demikian akibat dari ekosistem yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dan kumpulan sampah itulah yang menjadi satu-satunya sumber kehidupan. Akan tetapi, mau bagaimana pun, tempat sampah adalah pilihan terburuk untuk mencari makanan. Hewan yang mencari makan tempat sampah di lahan terbuka akan mudah terjangkit penyakit. Jika hewan-hewan itu mencoba mendekat dengan manusia ataupun sebaliknya, ini akan menimbulkan masalah serius!
Terus, apa yang bisa kita lakukan?
Pertama, lagi-lagi, mulai dari kesadaran diri sendiri untuk tidak ikut-ikutan membuang sampah di lahan terbuka, di tempat yang tidak semestinya. Langkah kecil ini bisa dilanjut dengan mengedukasi orang-orang terdekat, seperti saudara, orang tua, teman-teman hingga tetangga.
Kedua, mendorong kebijakan terhadap fasilitas pembuangan sampah yang layak kepada pemerintah setempat, setidaknya dalam lingkup RT/RW. Jangan segan, kita punya hak untuk bersuara. Kita bisa mulai dengan membentuk komunitas yang dapat menyuarakan hal ini.
Ketiga, cobalah untuk lebih peduli terhadap hewan liar dengan memberi makanan yang layak. Mulailah bekerja sama dengan komunitas peduli hewan untuk membantu hewan-hewan liar agar dapat hidup dengan layak.
Jika ketiga gerakan ini dapat dijalani dengan baik dan konsisten, bukan tidak mungkin permasalahan ini dapat teratasi dan lingkungan sekitar kita dapat lebih nyaman untuk ditinggali.
#hewan #tumpukansampah